JAKARTA - Ketua Kadin DKI Jakarta,Eddy Kuntadi mengatakan, kendati pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta lebih tinggi secara nasional, akan tetapi Usaha Kecil Menengah (UKM) di wilayah ini masih menghadapi banyak persoalan. UKM didera membanjirnya produk impor, suku bunga pinjaman yang masih tinggi di atas 12 persen. Kondisi ini membuat banyak UKM sulit berkembang sehingga berakibat pada tingkat Pemutusan Hubungan Kerja.
"Banyak bisnis UKM turun sehingga terpaksa melakukan PHK. Daya saing yang terus menurun seiring faktor pendukung yang masin jauh dari harapan. Proses perbankan yang berbelit, dengan suku bunga tinggi. Ini persoalan beratyang harus dihadapi pada 2011," kata Edi usai perayaan Natal dan Tahun Baru anggota Kadin DKI Jakarta, kemarin.
Menurut Eddy, kendala lain yang membuat UKM semakin terpuruk, katanya, antara lain serbuan produk impor se cara legal dengan harga jauh lebih murah sangat mematikan UKM di Jakarta. Kecuali itu, keterbatasan penguasaan teknologi oleh sumber daya manusia (SDM) yang rendah, pemasaran, jaringan kerjasama (networking) dan informasi ikut memenjarakan kelangsungan bisnis UKM.
Di sisi lain, katanya faktor infrastruktur yang buruk yang berpangkal pada kemacetan di DKI Jakarta juga andil membuat usaha di Ibukota semakin mandeg, (fitri) ;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar