"Saya berharap, peningkatan hubungan kerja sama im dapat berguna bagi kedua belah pihak," ujarnya dalam acara The International Seminar Budding Sustainable Cooperation Between Yogyakarta and Australia di Hyatt Regency Hotel Yogyakarta kemarin. Kegiatan tersebut digagas Indonesia Australia Business Council (IABC) bekerja sama dengan Pemprov DIY.
Dikatakan, penjajakan dalam bidang perdagangan mi merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Canberra pada Maret lalu, untuk melakukan perundingan Perjanjian Kemi-
traan Ekonomi Komprehensif. Perundingan tersebut akan melampaui kajian kelaikan bersama perjanjian perdagangan bebas Australia-Indonesia.
Greg Moriaty menjelaskan, untuk memuluskan kerja sama Pemprov DIY dengan Australia, pihaknya berharap ada penyederhanaan dan penyamaan regulasi dan kedua belah pihak. Di samping itu ia juga menginginkan agar infrastruktur seperti jalan atau bandara ada perbaikan, sebab ini merupakan hal penting dalam mendatangkan investor.
"Dalam beberapa kesempatan, saya sudah melakukan pembicaraan dengan kalangan pebisnis Australia. Sebagian besar dan mereka memberikan sinyal positif untuk berinvestasi di Yogya. Hal inilah yang akan kami fasilitasi," terangnya.
Sementara SD Darmono selaku Presiden IABC menyampaikan, SDM lokal perlu belajar dari Australia dalam bidang teknologi untuk meningkatkan daya saing produk serta membuka pasar ke negara-negara besar.
Menurut Darmono, meski pasar utama Indonesia adalah AS. Eropa dan China, namun Australia tetap harus digandeng. "Kita merangkul mereka sebagai jembatan untuk membuka pasar ke negara-negara maju ," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar